Definisi interaksi sosial
Khas, Definisi interaksi sosial Adalah hubungan sosial antara individu dengan individu lainnya, antara individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok. Tanpa interaksi sosial, kita tidak bisa hidup bersama.
Karena manusia adalah makhluk sosial, maka interaksi sosial sangat penting dalam kehidupan sosial. Interaksi sosial merupakan landasan atau pilar dari suatu hubungan yang dilakukan dengan mengikuti norma dan nilai yang berlaku. Interaksi sosial berjalan dengan baik jika norma dan nilai diterapkan dengan benar dan tepat.
Jika seseorang tidak patuh dan mengikuti norma dan nilai yang ada, interaksi sosial menjadi terhambat. Manusia tidak dapat hidup sendiri karena sangat bergantung satu sama lain.
Memahami interaksi sosial menurut para ahli
Selain penjelasan tentang pengertian interaksi sosial di atas, beberapa ahli telah mengemukakan pandangannya tentang pengertian interaksi sosial. Pendapat para ahli tentang pengertian interaksi sosial adalah sebagai berikut:
1. Astrid S. Susanti
Menurut seorang ahli bernama Astrid S. Susanti, interaksi sosial adalah hubungan yang terjalin antara manusia, menciptakan hubungan yang langgeng dan pada akhirnya membentuk struktur sosial. Nilai, makna, dan interpretasi yang diberikan oleh para pihak merupakan ukuran dari hasil interaksi.
2. Walgito
Seorang ahli bernama Walgito mengemukakan pendapatnya bahwa pengaruh setiap individu atau kelompok adalah pengaruh interaksi dalam interaksi sosial. Hubungan antara kelompok dengan kelompok lain juga merupakan efek dari interaksi sosial.
3. Murdiyatmo dan Handayani
Menurut ahli bernama Murdiyatmo dan Handayani, interaksi sosial adalah hubungan yang dibangun oleh seseorang dengan orang lain dalam perjalanan hidup, dan struktur sosial itu dibangun.
4. Kimball Young dan Raymond W. Mack
Seorang ahli bernama Kimball Young dan Raymond W. Mack menemukan bahwa interaksi sosial bersifat dinamis antara individu dengan individu atau kelompok lain, serta hubungan sosial yang ada antara individu dengan kelompok lain.
5. Gillin
Menurut seorang ahli bernama Gillin, interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis yang terjalin antara seorang individu dengan individu lainnya, atau antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Hubungan ini terbentuk karena kodrat manusia adalah makhluk sosial atau makhluk yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.
Tujuan interaksi sosial
Hubungan itu harus memiliki tujuan. Begitu juga dengan hubungan interaksi sosial. Interaksi sosial memiliki tujuan baik bagi individu maupun kelompok. Berikut adalah beberapa tujuan dari interaksi sosial.
1. Membangun hubungan persahabatan
Hubungan interaksi sosial dapat dibangun dan diciptakan dalam lingkungan apapun. Lingkungan keluarga, lingkungan kerja, masyarakat, dll.
2. Membangun hubungan bisnis
Melalui hubungan interaksi sosial, tercipta dan terjalin kerjasama yang berkualitas. Dan selain tujuan tersebut, juga mudah untuk mendapatkan mitra bisnis.
3. Diskusikan ide-ide
Setiap individu atau orang pasti memiliki ide, gagasan, atau gagasan yang perlu dikomunikasikan kepada orang lain agar dapat memahami apa yang sedang kita komunikasikan. Akibatnya, interaksi sosial memudahkan untuk mengekspresikan semua ide dan gagasan Anda dan mendapatkan umpan balik.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial
Ada banyak faktor yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi hubungan interaksi sosial. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi interaksi sosial.
1. Imitasi
Imitasi biasa disebut dengan imitasi atau imitasi. Salah satu proses penting dalam interaksi sosial adalah imitasi. Unsur imitasi adalah kegiatan yang meniru individu, orang favorit, atau orang yang menjadi idola secara fisik atau perilaku.
Orang dapat meniru hal-hal yang menurut mereka mengalihkan perhatian, seperti cara mereka berbicara, pakaian mereka, dan apa yang mereka lakukan. Peniruan ini dapat memiliki efek baik dan buruk. Jika peniru dapat mempertahankan norma dan budaya, ia dapat memiliki pengaruh yang baik. Tetapi jika dia melanggar aturan dan norma yang ada di masyarakat, dia terkena dampak buruk.
2. Saran
Proposal sering disebut sebagai tindakan yang dapat mempengaruhi orang lain. Saran adalah sikap orang lain yang dapat dengan mudah diikuti dan diterima oleh orang lain.
Usulan ini biasanya dimiliki oleh pihak yang memiliki pengaruh kuat terhadap pihak lain, seperti guru, dokter, dan orang lain yang dihormati dan berwibawa. Saran biasanya hanya dapat diterima pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, penerima proposal dalam keadaan kebingungan atau ketidakstabilan, atau dipengaruhi oleh faktor lain.
3. Belasungkawa
Simpati juga dikenal sebagai sikap tertarik pada pihak atau orang lain. Sebuah proses kasih sayang dapat terjadi jika ada sikap saling pengertian di antara para pihak yang terlibat. Simpati bisa terjadi pada waktu-waktu tertentu. Bisa saat senang atau sedih.
Misalnya, ketika seseorang dalam bencana, simpati bisa berubah menjadi cinta. Simpati juga dapat menimbulkan rasa tertarik pada orang lain yang dapat menciptakan hubungan baru yang lebih kuat.
4. Identifikasi
Identifikasi, seperti halnya imitasi, disebut proses meniru orang lain. Perbedaannya adalah bahwa identifikasi adalah proses imitasi yang lebih dalam daripada imitasi. Identifikasi adalah proses meniru perilaku dan cara menganggapnya sebagai idolanya.
Identifikasi dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja. Seseorang akan menjadi seperti orang lain, atau seperti idolanya. Proses identifikasi membantu membentuk kepribadian seseorang.
5. Empati
Empati adalah elemen yang sangat kuat. Empati adalah emosi yang memposisikan kita pada posisi orang atau kelompok lain yang mengalami peristiwa atau emosi tertentu. Saya memiliki empati yang mendalam.
Misalnya, melihat korban kecelakaan atau bencana lainnya, para korban pasti akan merasakan kesedihan yang sangat mendalam. Nah, kalau begitu kita pasti memposisikan diri seolah-olah kita adalah korban. Dengan begitu, Anda akan memiliki perspektif dan perasaan yang sama dengan korban. Perasaan empati biasanya berlaku untuk sesuatu yang bersifat sedih.
6. Motivasi
Motivasi biasanya disebut dengan semangat atau dorongan. Motivasi adalah semangat atau dorongan yang diberikan dari seseorang kepada orang lain, atau dari satu kelompok ke kelompok lainnya.
Motivasi dimaksudkan agar orang yang termotivasi mengikuti dan mengikuti orang yang termotivasi untuk melakukan apa yang mereka termotivasi untuk lakukan. Motivasi biasanya hanya berlaku bagi mereka yang memiliki sifat positif atau biasanya baik.
Jenis-jenis interaksi sosial
Ada berbagai jenis interaksi sosial, serta tujuan dan faktor yang berbeda yang mempengaruhinya. Berikut ini adalah jenis-jenis interaksi sosial.
Menurut ahli bernama Muryati dan Suryawatti, mereka membagi interaksi sosial menjadi tiga bagian berdasarkan subjeknya.
- Interaksi antar individu, Misalnya, seorang ibu memarahinya seperti anak kecil.
- Interaksi antar individu dan kelompok, Misalnya, seorang anak dipukuli oleh temannya di sekolah.
- Interaksi antar kelompok, Misalnya, Gang A berkelahi dengan Gang B di sekolah.
Interaksi sosial dapat bersifat positif atau negatif jika saling merugikan.
Ada dua jenis interaksi sosial berbasis metode.
1. Interaksi langsung
Interaksi langsung adalah interaksi yang berlangsung tanpa perantara atau pihak ketiga. Misalnya, ketika berbicara tatap muka dengan seorang guru, itu disebut interaksi langsung.
2. Interaksi secara tidak langsung
Interaksi secara tidak langsung adalah interaksi yang dilakukan melalui perantara atau menggunakan alat komunikasi. Misalnya, telepon, obrolan, email, dll.
3. Interaksi sosial berbasis bentuk
Menurut sosiolog, ada dua jenis interaksi sosial berdasarkan bentuk itu.
1. Asosiasi
Asosiasi adalah hubungan yang menciptakan hubungan tunggal yang positif. Interaksi sosial asosiatif dapat dibagi lagi menjadi empat jenis.
A. Kerjasama
Koperasi adalah bisnis yang dibuat dan dijalankan bersama untuk tujuan bersama. Dalam kolaborasi seperti itu, semua orang saling mendukung, mendukung, dan sinergis. Kerjasama ini menciptakan keharmonisan antar masyarakat.
B. Akomodasi
Akomodasi merupakan norma yang berlaku di wilayah yang diikuti masyarakat. Bentuknya adalah arbitrase, mediasi, eksklusi, kompromi, paksaan, dan pemisahan. Tujuan dari properti adalah untuk menghubungkan pemahaman orang dan kelompok yang berbeda dan menghindari konflik.
C. Asimilasi
Asimilasi adalah integrasi dua budaya yang berbeda menjadi satu, dengan tujuan dan minat yang sama, dan dengan demikian menjadi budaya baru.
D.Akulturasi
Akulturasi adalah integrasi suatu budaya ke dalam budaya baru tanpa kehilangan yang asli. Akulturasi mirip dengan asimilasi, hanya saja masih mempertahankan budaya aslinya.
2. Disosiatif
Disosiatif adalah hubungan yang menimbulkan hubungan negatif dan menimbulkan perpecahan. Interaksi sosial disosiatif dapat dibagi lagi menjadi tiga jenis.
A. Oposisi
Oposisi adalah interaksi sosial yang mencela dan menentang apa yang dilakukan oleh individu atau kelompok. Mereka yang tidak setuju disebut lawan. Misalnya, seseorang yang sering menentang atau melanggar aturan di sekolah tanpa alasan yang logis berarti dia disebut penentang.
B. Kompetisi
Persaingan adalah suatu usaha untuk mencapai hasil yang dimiliki oleh orang lain atau disebut pesaing. Untuk mencapai prestasi tersebut, ia perlu meningkatkan kualitas untuk mencapainya. Persaingan juga merupakan cara bagi masyarakat untuk mencapai potensi penuh mereka.
C. Pelanggaran
Kontras adalah interaksi sosial di mana orang lain meragukan atau meragukan ketidakpastian suatu asumsi dengan orang lain, artinya emosi itu tersembunyi.
Oleh karena itu, pembahasan ini juga menjelaskan tentang pengertian interaksi sosial, tujuannya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan jenis-jenis interaksi sosial. Semoga dapat lebih memahami dan memahami apa itu interaksi sosial. Saya harap Anda menemukan artikel ini bermanfaat.Terima kasih banyak
Seorang pecinta hujan dan pecinta kopi yang suka berfantasi sambil memimpikan sebuah mimpi menjadi kenyataan.
0 Response to "Definisi, tujuan, faktor, jenis [LENGKAP]"
Posting Komentar