Rumah Adat Dayak dan Keistimewaannya + Fotonya [LENGKAP]

Suku Dayak merupakan salah satu suku yang berasal dari Kalimantan, selain memiliki budaya yang unik dan unik yang berbeda dengan suku bangsa Indonesia lainnya. Orang Dayak memiliki rumah adat yang sangat unik dan unik, yang disebut Lumaventin.

Rumah adat Dayak memiliki ciri khas tersendiri. Ada banyak jenis rumah adat Dayak. Di bawah ini adalah beberapa rumah adat Dayak dan ciri-cirinya.

Rumah Adat Dayak (Rumah Betan)

Rumah Adat Dayak

Rumah Kalimantan Barat yang berawal dari Pontianak ini memiliki replika rumah adat Dayak. Rumah tersebut merupakan rumah Betan dan cukup aktif menampung aktivitas anak muda dan aktivitas Sanggar Seni Dayak.

Kemudian menuju Randa Crigency dan Anda akan menemukan Rumah Betandayak yang sama di desa Sahapum di distrik Pahaumann. Lebih jauh menuju Kabupaten Sangau, Anda akan menemukan Rumah Betan di desa Tembaga di kecamatan Parindu.

Kemudian dilanjutkan ke distrik Sekadau dan Anda akan menemukan Rumah Betan di desa Sungai Antufuru di distrik Beritanfur. Selain itu, di Kecamatan Sintang juga terdapat Rumah Betan di Desa Ensaid Panjang Kecamatan Keram. Hal ini membuktikan bahwa rumah Betan masih terpelihara dan hampir disetiap pelosok masyarakat Dayak terdapat rumah Betan.

Ciri khas Rumah Betan adalah berada di atas panggung dan memanjang. Panjang panggung bisa mencapai 30-150 meter dan lebarnya bisa mencapai sekitar 10-30 meter. Rumah Betan juga memiliki tiang-tiang yang tingginya sekitar 3-5 meter. Setiap Rumah Betan dapat menampung 100 hingga 150 orang.

Persyaratan Konstruksi Rumah Beta

Rumah Adat Dayak (Rumah Betan)

Bagi orang Dayak tertentu, proses pembangunan rumah Betan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut, antara lain ditempatkan di hulu yang seharusnya searah dengan terbitnya matahari dan ke hilir menjelang terbenamnya matahari: Ada. Dari matahari terbit hingga terbenam, itu adalah simbol upaya untuk bertahan hidup. Semua orang Dayak, kecuali Punandayak, biasanya hidup mengembara.

Meski tidak terlihat sederhana dan mewah, Rumah Span merupakan rumah berharga bagi banyak orang Dayak. Oleh karena itu, penting untuk melihat lebih dekat pandangan masyarakat Dayak terhadap spanhouse, yang tercermin dalam aspek-aspek berikut yang harus Anda waspadai.

Rumah bentang memiliki struktur untuk banyak keluarga, merupakan rumah yang terutama berfungsi sebagai tempat tinggal utama, dan juga merupakan rumah pondok di lapangan.

Hak milik dan aspek hukum

Hak milik dan aspek hukum

Rumah panjang memiliki aspek kepemilikan yang berbeda, karena semua kepemilikan keluarga secara bersama-sama mengelola seluruh lahan di dalam kawasan Rumah Panjang. Dalam kasus Nagaya, kepemilikan adalah hak sekunder dan hak primer dimiliki oleh semua kelompok saudara kandung atau keluarga.

Spanhouse telah menjadi tempat peradilan yang penting. Konflik keluarga sering terjadi di spanhouse, yang dapat diselesaikan oleh pemimpin adat di rumah.

Fitur dan keunikan

Karakteristik adalah hak orang atau keluarga tertentu untuk memiliki barang kecil. Ini adalah otoritas seluruh Rumah Panjang. Berdasarkan kepercayaan suku Tandayak, ruang peletakan keluarga Bentan memiliki ketentuan khusus sebagai berikut:

  • Kamar pertama. Ruangan ini merupakan poros atau pusat bangunan yang digunakan untuk mengumpulkan dan melakukan berbagai kegiatan seperti sosial, keagamaan dan kegiatan lainnya. Biasanya, ruang ini harus berada di tengah bangunan.
  • Kamar tidur. Kamar-kamar diatur berjajar di sepanjang bentang bangunan. Tata ruang ini terdiri dari kamar tidur untuk anak dan orang tua dengan batasan tertentu, kamar tidur untuk orang tua harus ditempatkan di ujung aliran sungai, dan kamar tidur untuk anak berada di ujung dekat hilir sungai yang harus ditempatkan. Jadi ruang untuk orang tua yang sedang tidur dan anak terakhir tidak boleh berdekatan. Juga, jika Anda melanggarnya, itu akan menjadi bencana bagi semua orang di rumah.
  • Dapur harus menghadap ke sungai. Peluncurannya dapat diandalkan dan Anda bisa mendapatkan keberuntungan Anda.
  • Tangga di rumah adat Bentan pastilah tangga ganjil. Umumnya ada tiga anak tangga, yang pertama di ujung kiri dan kanan dan yang lainnya di depan. Hal ini digambarkan sebagai ekspresi atau tanda solidaritas. Menurut mitologi, tergantung pada ukuran rumah, semakin besar rumah, semakin banyak tangga yang akan ada di rumah.
  • Ini adalah istilah dasar untuk menjemur pakaian dan beras dan digunakan dalam ritual adat Dayak. Posisi lantai pante ini berada di bagian luar atap. Lantai pante terbuat dari bahan seperti pinang, bambu, kayu balut seukuran pergelangan tangan, atau bisa juga dari papan.
  • Ini adalah pintu masuk rumah setelah melewati area Pante. Jumlah kantong juga harus sesuai dengan jumlah kepala rumah. Di bagian depan kantong ini, jika ada ritual adat, akan dipasang tanda khusus berupa tongkat bambu hijau yang sudah dibersihkan dan kentang tumbuk.
  • kamar Sam. Ruangan ini merangkap sebagai ruang tamu dan juga digunakan sebagai tempat segala aktivitas penghuni rumah.
  • Ini berbeda dari kamar biasa. Jungkar adalah ruangan yang berfungsi sebagai ruang tambahan di belakang ruang keluarga. Ruangan ini terletak di tangga untuk keluar masuk rumah keluarga, dan tujuan Jungkar adalah untuk menjauhkannya dari pengunjung.

Bagian dari rumah adat Dayak

Bagian dari rumah adat Dayak

depan

Di depan rumah Betan terdapat tangga yang digunakan sebagai pintu masuk rumah. Rumah adat ini berbentuk panggung sekitar 3-5 meter di atas tanah. Ketinggian itu sengaja dibangun untuk menghindari banjir dan serangan satwa liar.

Di ujung tangga terdapat bale dan balai yang tidak terlalu lebar, dan fungsi bale tersebut untuk menyambut tamu dan bertemu dengan kerabat dan keluarga.

kembali

Di belakang rumah adat Dayak terdapat ruangan yang berfungsi ganda sebagai tempat penyimpanan hasil pertanian dan alat-alat pertanian. Selain itu, rumah adat Dayak juga memiliki kandang hewan yang terintegrasi dengan rumah, karena aset keluarga seperti babi, sapi, dan anjing termasuk hewan peliharaan.

Rumah Betan ini melambangkan perilaku masyarakat Dayak dengan mengutamakan persaudaraan dan persatuan manusia. Selain sebagai tempat tinggal orang Dayak, rumah Betan sebenarnya merupakan pusat struktur sosial kehidupan masyarakat Dayak.

Itulah beberapa penjelasan tentang rumah suku Dayak dan ciri-cirinya. Ini mungkin berguna.

0 Response to "Rumah Adat Dayak dan Keistimewaannya + Fotonya [LENGKAP]"

Posting Komentar