Definisi, sejarah, fungsi, fitur [LENGKAP]

Pengertian Sosiologi

Istilah “sosiologi” adalah dua kata Latin, “Soshiusu” Dan “logo”. Pemahaman “Soshiusu” Aku berteman sambil mengerti.”logo” itu ilmu.. Oleh karena itu jika digabungkan maka pengertian sosiologi adalah sebagai ilmu yang membahas tentang kehidupan manusia sebagai entitas sosial.

Dalam definisi lain, pengertian sosiologi Merupakan bidang ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk sosial dan interaksi antar manusia yang terjadi dalam masyarakat.

Beberapa orang mengatakan definisi lain. Singkatnya, sosiologi adalah bidang ilmu yang mempelajari sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat. Oleh karena itu, yang dipelajari dalam sosiologi adalah perilaku sosial antara individu dengan individu lainnya, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

Seperti yang telah kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan untuk memenuhi kebutuhannya. Artinya, setiap orang dalam suatu kelompok masyarakat pasti memiliki perannya masing-masing untuk saling melengkapi.

Pemahaman ahli sosiologi

Fungsi sosiologis

Selain penjelasan definisi sosiologi di atas, beberapa sosiolog mengemukakan konsep sosiologi. Menurut para ahli, pengertian sosiologi adalah:

1. Pitirim Sorokin

Menurut seorang sosiolog bernama Pitirim Sorokin, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan keterkaitan dari semua jenis fenomena sosial dan non-sosial. Misalnya gejala keluarga, gejala keuangan, gejala moral, dll.

2. Alan Johnson

Menurut sosiolog lain, Alan Johnson, sosiologi mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama yang berkaitan dengan sistem sosial, bagaimana sistem sosial ini mempengaruhi orang lain, dan mempengaruhi mereka, juga merupakan ilmu untuk mempelajari orang-orang yang terlibat dalam memberi mereka.

3. Pollack Utama

Menurut seorang sosiolog bernama Mayor Pollack, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat secara keseluruhan: manusia dan individu lainnya, manusia dan kelompok, hubungan kelompok, kelompok formal atau material, kelompok statis atau dinamis. ..

4. Paul B. Houghton

Menurut seorang sosiolog bernama Paul B. Houghton, sosiologi adalah ilmu yang lebih memperhatikan studi tentang kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.

5. Soerjono Soekanto

Menurut seorang sosiolog bernama Soerjono Soekanto, sosiologi adalah ilmu yang berusaha untuk lebih menarik perhatian pada aspek-aspek sosial yang sifatnya lebih umum dan untuk menemukan pola-pola umum dalam kehidupan masyarakat.

Baca lagi: Definisi hak asasi manusia

sejarah sosiologi

sejarah sosiologi

Pada tahun 1842

Istilah sosiologi, salah satu cabang dari ilmu-ilmu sosial, pertama kali dicetuskan oleh Auguste Comte. Ia dikenal sebagai bapak sosiologi karena ia adalah seorang ilmuwan Perancis. Ilmuwan Eropa mulai menyadari bahwa pada abad ke-19 diperlukan cara-cara khusus untuk mempelajari situasi dan perubahan sosial yang ada, sehingga sosiologi, ilmu sosial yang membahas dan mempelajari masyarakat, kini hadir di benua Eropa.

Para ilmuwan ini kemudian berusaha membangun dan menciptakan teori-teori sosial berdasarkan karakteristik unik masyarakat pada setiap tahap peradaban manusia. Comte membuat perbedaan antara sosiologi statis dan sosiologi dinamis. Sosiologi statis berfokus pada hukum statis yang mendasari keberadaan masyarakat. Sosiologi dinamis, di sisi lain, mencatat bahwa ia berfokus pada pengembangan masyarakat dalam hal pembangunan.

Pandangan Comte diterima dengan hangat oleh masyarakat luas serta ilmuwan besar lainnya seperti Herbert Spencer, Emile Durkheim, Karl Marx, Ferdinand Tony, Max Weber, Georg Simmel dan Pitirim Sorokin. Mereka semua berasal dari benua Eropa. sayaMereka semua menawarkan jasa yang sangat baik dalam memberikan kontribusi terhadap berbagai pendekatan sosiologi yang sangat membantu dalam perkembangan sosiologi.

Emile Durkheim, seorang ilmuwan sosial Prancis, telah berhasil menjadikan sosiologi sebagai disiplin akademis. Emile memperkenalkan pendekatan fungsionalis yang berupaya melacak berfungsinya berbagai elemen sosial yang merupakan pengikat dan penjaga tatanan sosial.

Pada tahun 1876

Herbert Spencer Sosiologi Di Inggris, misalnya, tubuh manusia adalah organisasi yang terdiri dari beberapa bagian yang saling bergantung dengan memperkenalkan beberapa pendekatan analogi organik yang memberikan pemahaman tentang masyarakat. Gambar berikut juga berperan dalam perkembangan sosiologi, antara lain:

  • Karl Marx Ini juga memperkenalkan pendekatan yang menganggap konflik dan perpecahan antara kelas-kelas sosial sebagai inti dari perubahan dan pembangunan sosial. Ini disebut pendekatan dialektika materialis.
  • Max weber Ini juga memperkenalkan pendekatan baru, yang disebut pendekatan pemahaman, yang berupaya mengeksplorasi nilai-nilai, tujuan, keyakinan, dan sikap yang memandu perilaku manusia.
  • Leicester F. Wald Tentang di Amerika Sosiologi dinamis.

Baca lagi: Pahami Pancasila

Fungsi sosiologis

Fungsi sosiologis

Sosiologi memiliki beberapa fungsi. Artinya, fungsi sosiologi dalam perencanaan sosial, penelitian, pengembangan, dan pemecahan masalah sosial. Ini penjelasannya.

1. Fungsi sosiologi dalam perencanaan sosial

Tujuan perencanaan sosial adalah untuk mempersiapkan masa depan seseorang dalam masyarakat. Perencanaan sosial memiliki tujuan, salah satunya untuk mengatasi potensi masalah yang muncul dalam perubahan yang terjadi di masyarakat.

Akibatnya, perencanaan sosial menjadi lebih prediktif, preventif, dan siap ketika sesuatu terjadi di masa depan. Fungsi sosiologi dalam perencanaan sosial adalah:

  • Perencanaan sosial merupakan alat yang digunakan untuk menemukan perubahan yang terjadi di masyarakat.
  • Perencanaan digunakan untuk mengantisipasi dan mencegah berbagai masalah yang dapat terjadi dalam kehidupan masyarakat.
  • Sosiologi memahami bahwa masyarakat terjadi di tempat yang berbeda, seperti desa dan kota, sehingga kehadiran sosiologi membantu untuk melaksanakan proses perencanaan dengan baik.

2. Fungsi sosiologis dalam penelitian

Penelitian mengacu pada upaya yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan menemukan hal-hal baru yang dapat digunakan untuk memajukan ilmu pengetahuan.

Dalam sosiologi, penelitian memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat dan berguna untuk kegiatan penelitian yang membahas gejala-gejala yang ada di masyarakat. Fungsi sosiologi dalam penelitian adalah:

  • Memperhatikan fenomena sosial yang ada di masyarakat.
  • Memahami semua pola perilaku manusia dalam masyarakat.
  • Berpikirlah secara wajar dan berhati-hatilah.
  • Pahami berbagai simbol dan istilah yang digunakan dalam penelitian Anda.

3. Fungsi sosiologi dalam pembangunan

Pembangunan dapat diartikan sebagai perubahan dari apa yang dilakukan secara terencana dan terarah. Proses pembangunan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dari segi material dan spiritual.

Fungsi utama pembangunan adalah menyediakan data sosial yang dibutuhkan selama tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan.

4. Fungsi sosiologi dalam pemecahan masalah sosial

Masalah dapat diartikan sebagai suatu kesulitan yang terjadi dalam kehidupan, dan solusi mutlak diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut. Masalah sosial yang terjadi di masyarakat biasanya berkaitan dengan nilai dan institusi sosial.

Disebut masalah sosial karena mengganggu keharmonisan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Berikut adalah beberapa cara atau cara yang dapat Anda gunakan untuk menyelesaikan masalah sosial yang ada:

  • Metode prediktif adalah metode yang dirancang untuk mencegah dan mempersiapkan apa yang bisa terjadi, dan memiliki segala potensi untuk menghancurkan harmoni yang ada di masyarakat.
  • Hukum pemulihan adalah metode yang digunakan untuk berterima kasih atau berterima kasih kepada individu atau kelompok atas kepatuhan terhadap aturan dan norma yang berlaku.
  • Metode rekursif adalah metode yang digunakan untuk menimbulkan efek jera bagi pelaku yang melanggar aturan atau norma yang berlaku.

Baca lagi: Definisi etika

Ciri-ciri Sosiologi

Karakteristik sosiologis

Ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu memiliki beberapa ciri yang mengikuti kaidah-kaidah ilmiah. Artinya, empiris, abstrak/teoritis, kumulatif, dan tidak etis. Berikut ini adalah penjabaran dari ciri-ciri sosiologi:

1. Empiris

Hasilnya tidak spekulatif, karena sosiologi adalah empiris dan sosiologi adalah ilmu yang didasarkan pada pengamatan realitas dengan menggunakan akal sehat dan indera.

2. Ringkasan / Teori

Sosiologi bersifat abstrak/teoritis. Artinya, sosiologi selalu berusaha merangkum hasil-hasil abstraksi dan pengamatan empiris. Abstraksi menarik kesimpulan yang menjelaskan hubungan sebab akibat dari fenomena sosial yang dipelajari.

3. Kumulatif

Sosiologi bersifat kumulatif. Singkatnya, sosiologi adalah ilmu yang membangun argumen yang terdiri dari beberapa teori yang ada, bukan hanya jatuh ke dalam kehampaan. Teori-teori tersebut merupakan hasil penelitian sebelumnya.

4. Tidak etis

Sosiologi tidak etis. Dengan kata lain, sosiologi berarti tidak hanya mencari fakta baik dan buruk, tetapi juga menjelaskan fakta yang relevan melalui studi tentang peristiwa dan fenomena yang terjadi. Penjelasan yang diberikan juga harus logis, detail dan mudah dipahami.

Oleh karena itu, pembahasan ini membahas tentang pengertian sosiologi, serta sejarah, fungsi, dan ciri-ciri sosiologi. Semoga semakin paham dan mengerti tentang sosiologi, sejarah, fungsi dan ciri-cirinya. Saya harap Anda menemukan artikel ini bermanfaat.Terima kasih banyak

0 Response to "Definisi, sejarah, fungsi, fitur [LENGKAP]"

Posting Komentar