Bagi wanita, penyesalan merupakan hal esensial yang tidak boleh ditinggalkan. Banyak orang melakukan itu. Tapi kekuatannya tidak seperti wanita.
Refleks tentunya merupakan cara paling efektif bagi wanita untuk melihat dan mengevaluasi diri, terutama dalam hal make up, hijab dan pakaian yang mereka kenakan. Jika riasannya berantakan, dia bisa memperbaikinya dengan melihat ke cermin. Demikian pula, memakai pakaian dan hijab memiliki kekurangan.
Dengan melakukan refleksi, kekurangan tersebut dapat diperbaiki. Namun sebagai umat Islam, kita juga perlu memahami bahwa kita perlu memperhatikan adab dan beberapa hal dalam bercermin. Salah satunya adalah doa. Berdoa di depan cermin dapat meningkatkan rasa syukur atas apa yang telah diberikan Allah SWT kepada Anda.
Renungkan doa dan artinya
Berikut adalah beberapa doa penyesalan berdasarkan hadits asli.
1. Dalam riwayat Ibnu Hasan, Doa retrospektif adalah sebagai berikut:
2. Dalam riwayat Imam Ahmad, Doa retrospektif adalah sebagai berikut:
Adab ketika merenungkan Islam
Seperti halnya makan dan minum serta aktivitas sehari-hari lainnya, Anda perlu memperhatikan beberapa hal dan tata krama saat bercermin. Adab yang mencerminkan Islam adalah:
1. Berdoa kepada Allah SWT
Ketika Anda bercermin, Anda harus selalu mengingat semua nikmat yang Tuhan berikan kepada Anda dengan membaca doa-doa Anda di cermin. Salah satunya adalah:
2. Mintalah kepada Allah SWT untuk memberikan akhlak yang baik
Dengan kata lain, doa mencakup ibadah dan makna mencari dan mencari karunia dan perlindungan. Doa di cermin di atas adalah salah satu doa yang meminta Tuhan untuk membimbing kita agar memiliki akhlak yang baik. Hanya kasih karunia Allah yang memiliki kepribadian yang baik. Allah berfirman dalam ayat 159 Surat Ali Imran:
“Maka karena rahmat Allah kamu baik kepada mereka. Jika kamu rajin dan keras, mereka akan menjauhkanmu dari mana-mana di sekitarmu … (Surat Ali Imran: 159).
Dari Abdalda’radiallalu’ anhu, Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada di timbangan seorang hamba di hari kiamat yang seberat kepribadian yang baik. Sungguh, Allah akan bertindak jahat, berbicara buruk, dan marah kepada orang-orang yang memiliki suara buruk.” (HR.Tilmidi)
Dalam riwayat lain, dari Abu Freyler Radiaraf Anhu, dia berkata:
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya tentang perbuatan yang paling sering menyebabkan manusia masuk surga, lalu beliau menjawab, “Takut kepada Allah dan berakhlak mulia.” (HR.Tilmidi)
Akhlak yang baik dapat berupa wajah yang cemerlang, meninggalkan perbuatan yang dapat merugikan orang lain, perbuatan baik, perbuatan baik, menahan amarah, kesabaran atas kejahatan orang lain.
3. Terima kasih untuk semua yang kamu miliki
Sebagai manusia, kita mungkin tidak menyadari bahwa apa yang kita miliki saat ini adalah yang terbaik. Padahal Allah SWT menciptakan manusia dalam kondisi sebaik mungkin. Dalam ayat empat buah ara Sula, Allah SWT menyatakan:
Menurut Tafsir Al Qur’an Hidayatul Insan, yang dimaksud dengan “sebaik-baiknya manusia” adalah sempurna dan seimbang secara fisik sesuai dengan posisi anggota badan. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita perlu mensyukuri apa yang telah Allah SWT ciptakan.
4. Jangan mengkritik kekurangan fisik yang kamu miliki
Seringkali kita merasa wajah kita tidak cantik, tidak tampan, dan minder. Ini sebenarnya bukan alasan kita tidak bersyukur dan menyalahkan kekurangan fisik.
Jika ini dilakukan, berarti kita sedang mengkritisi ciptaan Allah SWT. Apapun kekurangan yang kamu miliki, kamu harus tetap bersyukur dan bukan menjadi alasan untuk mengkritik diri sendiri.
Jika Anda tidak dapat mengevaluasi dan menerima apa yang hilang, orang lain tidak akan dapat mengevaluasi dan menerima kekurangan Anda. Dibalik kekurangannya, sebenarnya ada manfaat lain yang harus kita sadari.
5. Mohon dimaklumi kekurangannya
Semua kekurangan itu sebenarnya tidak perlu disalahkan, tapi patut diapresiasi. Bahkan, kita harus tahan dengan segala kekurangan yang ada. Allah SWT berfirman,
Dari Shuhaibbin Sinan radhiallahu’anhu, disabdakan oleh Nabi Shallallahu’alaihiwa sallam “Sungguh menakjubkan keadaan orang mukmin karena semua urusannya baik. Jika dia mendapat kegembiraan dan dia bersyukur, itu lebih baik baginya. Dan dia dalam kesulitan. Ketika bersabar, itu lebih baik baginya.” (HR.Muslim)
Narasi lain mengatakan:
Dari Anas radhiallahu’anhu, dia berkata: Saya pernah mendengar rasul Allah (dia memiliki kedamaian dan berkah dari Allah). “Sungguh Allah berkata. Sebaliknya dia adalah surga.” (Narasi oleh Buhari)..
6. Jangan terlalu mengagumi diri sendiri
Ketika kita bercermin, kita sering merasa cantik atau tampan. Dalam Islam, merasa lebih cantik dan tampan bisa membawa kita pada sikap sombong. Bahkan akibat dari kesombongan ini dapat menyebabkan seseorang bertindak sewenang-wenang, seperti menghina seseorang.
Untuk itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan pentingnya bersikap rendah hati atau rendah hati, karena dapat mencegah kesombongan dan perilaku sewenang-wenang terhadap orang lain. Hal ini disebutkan dalam hadits berikutnya.
Dari Iyadh bin Himar radhiallahu’anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam-“Sesungguhnya Allah telah menurunkan kepadaku bahwa kamu rendah hati, dan tidak ada yang menyombongkan diri kepada orang lain, dan salah satu akan. Itu tidak sewenang-wenang kepada orang lain.” (HR.Muslim)
7. Jangan terlalu lama di depan cermin
Refleks memang diperlukan, tetapi dapat meningkatkan stres dan tidak boleh terlalu lama. Tidak bersyukur karena dipersembahkan kepada Allah SWT, namun ia khawatir dengan segala kekurangan yang ada.
Ini terbukti secara ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang melihat dirinya di cermin selama sekitar 10 menit dapat merasa cemas tentang dirinya sendiri.
Sehubungan dengan hasil penelitian ini, para ahli menyatakan bahwa mirroring yang berkepanjangan dalam kondisi tertentu dapat menyebabkan BDD atau gangguan dismorfik tubuh atau gangguan dismorfik tubuh. Ini adalah gangguan yang membuat seseorang merasa cemas. Bentuk dan penampilan. Kecemasan membuat orang merasa tertekan. Dan yang perlu Anda pahami adalah bahwa hambatan ini bersifat permanen.
8. Jangan berlebihan di cermin
Hal lain yang perlu diperhatikan saat bercermin adalah jangan berlebihan dalam bercermin. Dalam arti, mencerminkannya secara alami sesuai kebutuhan. Anda tidak selalu harus melihat ke cermin hanya untuk melihat apakah riasan Anda masih terlihat bagus. Selain berlebihan, juga bisa membuat kesal orang-orang di sekitarnya.
Jadi kali ini kita berbicara tentang doa di cermin. Ini mungkin berguna. Terima kasih banyak.
0 Response to "Kumpulan doa reflektif dan adab saat renungan (Latin + artinya)"
Posting Komentar