Rumah Adat JAMBI dan Keistimewaannya + Foto [LENGKAP]

Jambi adalah salah satu provinsi di Sumatera yang terletak di pesisir timur Sumatera bagian tengah. Budaya Jambi sangat dipengaruhi oleh budaya Melayu.

Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk Jambi adalah orang Melayu Jambi (Aborigin of Jambi). Wujud budaya Jambi dapat dilihat dari rumah adatnya. Nah, pada artikel kali ini saya akan menjelaskan tentang rumah adat Jambi beserta ciri khas dan keunikannya.

Rumah adat Jambi berbentuk rumah panggung yang dikenal dengan nama Kajan Reco. Setiap rumah adat tentunya memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang membedakannya dengan rumah adat lainnya. Seperti halnya Kajan Reco, rumah adat ini tentunya memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Untuk informasi lebih lanjut tentang Kajang Leko, lihat deskripsi di bawah ini.

Rumah Adat Jambi

Rumah Adat Jambi

Kajang Leko adalah rumah adat yang berasal dari daerah Jambi. Kajang Leko berbentuk rumah panggung yang terbuat dari kayu Ulim bersusun dua. Rumah adat ini terdiri dari delapan ruangan yaitu : Ruang Lambat, Ruang Gaho, Ruang Mesin, Ruang Tamu, Ruang Holding Back, Ruang Belakang Melintang, Ruang Atas/Pete dan Ruang Bawah/Baumann.

Ciri dan Keunikan Rumah Adat Jambi

Kajan Reco tentunya memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang membedakannya dengan jenis rumah adat lainnya. Ciri dan keunikannya dapat dilihat pada arsitektur rumah, dekorasi, jumlah dan fungsi ruangan, serta penataan antar rumah yang berdekatan. Di bawah ini adalah deskripsi dari masing-masing fitur dan keunikan Kajan Reco.

1. Konstruksi rumah

Ciri dan Keunikan Adat Jambi

Kajang Leko berbentuk rumah panggung yang ditopang oleh 30 tiang besar. Dua puluh empat di antaranya adalah pilar utama, dan enam sisanya adalah pilar perlambatan. Bentuknya persegi panjang berukuran 12×9 meter. Rumah adat di Kajanreko ini merupakan rumah adat Bathin (Masyarakat Adat Jambi).

Kajan Reco memiliki dua tangga, tangga utama di sebelah kanan dan tangga Pente di sebelah kiri. Arsitektur atap Kajan Reco yang ditenun dengan ijuk sangat unik.Atapnya dikenal sebagai “gajah mabuk” setelah namanya perancang-dia. Bentuk atapnya menyerupai bentuk perahu dimana kedua ujung atap bagian atas melengkung ke atas dan ke bawah dan saling bersentuhan membentuk segitiga.

Kelengkungan atap disebut girder cut atau awning crease. Setiap bagian rumah dihubungkan menggunakan teknologi tumpuan dan teknologi sambungan pengait atau pasak. Dinding rumahnya penuh dengan patung-patung yang indah dan mempesona.

Langit-langit rumah memiliki bahan yang disebut screen spread. Screen spread adalah langit-langit yang memisahkan loteng dengan ruangan di bawahnya (langit-langit rumah). Loteng biasanya digunakan sebagai tempat penyimpanan.

2. Dekorasi

Ada banyak patung indah dengan berbagai motif di dinding Kajan Reco. Motif yang digunakan adalah motif hewan dan tumbuhan.

Dekorasi rumah tradisional Jambi

Kajan Reco memiliki beberapa motif bunga, antara lain motif Bungo Tanjung, Tampuku Manggis, dan Bungo Jerk. Biasanya motif Tanjun master sastra diukir di bagian depan mesin, tetapi motif Bungo oranye juga diukir di bagian luar rusk atau beranda dan di pintu.

Penggunaan motif bunga ini melambangkan pentingnya peran hutan dalam kehidupan masyarakat Jambi. Ini juga berarti bahwa ada banyak tanaman di Jambi. Agar terlihat lebih menarik dan semarak, motif bunga biasanya dibuat berwarna.

Kedua, dalam hal motif fauna biasanya berupa motif ikan yang diaduk menjadi bentuk daun berbentuk sisik ikan. Umumnya motif ini diukir pada gaho lekukan dan silang, bukan pada warnanya. Patung motif ikan ini melambangkan bahwa masyarakat Jambi adalah masyarakat nelayan.

3. Jumlah dan fungsi ruangan

Kajang Leko merupakan tempat tinggal masyarakat Jambi yang menjadi identitas budaya Jambi. Mengingat fungsinya sebagai rumah, Kajan Reco tentunya terdiri dari beberapa ruangan dengan kegunaannya masing-masing (seperti rumah pada umumnya). Kajan Reco terdiri dari 8 kamar, dan berikut penjelasan dari 8 kamar tersebut.

  • Kamar lambat.. Ruangan ini berada di sisi kiri bangunan utama. Lantainya khusus terbuat dari bambu yang dibelah dan disimpan serta diletakkan di tempat yang jauh untuk memperlancar aliran air. Ruangan ini akan digunakan sebagai ruang tunggu bagi tamu yang tidak diperbolehkan masuk.
  • Kamar Gaho.. Merupakan ruangan dengan arah (posisi) vertikal di ujung kiri bangunan utama. Ruangan ini akan digunakan sebagai tempat penyimpanan barang dagangan, sembako, dapur dan waduk. Ada patung motif ikan di dinding.
  • Setiap ruangan.. Ruangan di depan rumah berfungsi sebagai tempat untuk menyambut tamu, bermusyawarah, dan mengadakan jamuan makan seremonial. Untuk alasan ini, ruangan ini cukup luas. Dindingnya diukir dengan berbagai motif seperti motif Tampuku Manggis di bagian atas pintu masuk, motif master sastra Tanjun di pintu depan, dan motif Bungo oranye di bagian luar pintu atas. Biasanya, hanya tamu pria yang akan menginap di kamar ini.
  • ruang keluarga.. Ruangan ini berada di tengah bangunan utama dan tidak terpisah karena tidak ada dinding sekat. Ruangan ini biasanya ditempati oleh wanita pada saat upacara adat dan pesta.
  • Ruang belakang adalah pegangan atau Luang di ruang interior.. Ruangan ini merupakan foyer internal yang terdiri dari beberapa ruangan, antara lain ruang makan, kamar tidur anak perempuan, dan kamar tidur orang tua. Para tamu umumnya tidak diperbolehkan memasuki ruangan ini.
  • Ruang belakang.. Ruangan ini berada di sisi kanan bangunan utama dan menghadap ke ruangan yang terpisah dari ruang tengah. Ruangan ini digunakan sebagai ruangan utama, sehingga berukuran 2 x 9 meter dengan lantai yang lebih tinggi dari ruangan lainnya. Ruangan ini khusus dan tidak dapat ditempati atau dimasuki oleh siapapun.
  • Kamar atas atau pente.. Ruangan ini berada di atas bangunan utama. Ruangan ini digunakan sebagai plafon yang membatasi atap dan bagian bawah. Ruangan ini biasanya digunakan untuk menyimpan barang.
  • Ruang bawah tanah atau Baumann.. Ruangan ini adalah ruang bawah tanah tanpa lantai atau dinding. Ruangan ini digunakan untuk menyimpan barang-barang dan memasak selama pesta dan kegiatan lainnya.

4. Penataan antar rumah yang berdekatan

Reco

Rumah Kajan Reco biasanya dibangun dalam kompleks vertikal. Rumah biasanya dibangun saling berhadapan dengan jarak antar rumah sekitar 2 meter. Di belakang setiap rumah (Kajan Reco) terdapat bangunan khusus untuk penyimpanan beras yang disebut kubus atau lumbung.

BAIK. Semoga, Rumah Adat Jambi, Keistimewaan dan Keunikannya Seperti disebutkan di atas, itu nyaman. Terima kasih banyak!

0 Response to "Rumah Adat JAMBI dan Keistimewaannya + Foto [LENGKAP]"

Posting Komentar